Salahsatu peristiwa penting bagi umat Islam, yaitu peristiwa mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam. Karena hal tersebut, Pondok Pesantren Al-Hakim Asrama MANPK MAN 1 Yogyakarta menyelenggarakan peringatan Isra dan Mikraj Nabi Muhammad Saw, Senin(28/02/2022) malam, di Masjid Al-Hakim lantai 2.
Yogyakarta MAN 1 YK—Pembangunan Asrama Putri Madrasah Aliyah Program Keagamaan MANPK MAN 1 Yogyakarta segera dimulai. Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Kanwil Kemenag Yogyakarta Dr. H. Masmin Afif, Rabu21/07/2021 pagi. Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan peserta yang terbatas, kegiatan ini dihadiri Ketua Komite MAN 1 Yogyakarta Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, H. Muntholib, Kepala Subbag Umum dan Humas, Abd. Su’ud, Kasubbag Perencanaan Data dan Informasi, Jauhar Musthofa, Kasi Sarpras Bidang Dikmad, Bahrul Anwar serta dari pihak pelaksana pembangunan dan segenap civitas akademika MAN 1 Yogyakarta. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kemenag Yogyakarta Dr. H. Masmin Afif, berharap pembangunan Asrama Putri MANPK ini dapat meningkatkan pelayanan masyarakat dan menunjang prestasi madrasah. “Semoga pembangunan asrama lancar, menguatkan dan mempercepat dalam memujudkan cita-cita, menyiapkan generasi muda, untuk go international,” ujarnya. Kakanwil Kemenag DIY yang baru ini, juga mengenalkan tagline baru Kanwil Kemenag DIY yang singkat, namun syarat makna, yaitu “Mempesona” yang merupakan akronim kalimat membangun moderasi, profesional, normatif dan akuntabel’. “Moderasi beragama mejadi program prioritas Kementerian Agama saat ini karena kita hidup dalam masyarakat yang heterogen,” pungkasnya. Kepala MAN 1 Yogyakarta Prasetyahadi, menjelaskan, Madrasah ini ditetapkan oleh Dirjen Pendis Kemenag RI, sebagai madrasah unggulan bidang akademik, dan penyelenggara Sistem Kredit Semester SKS, serta sebagai madrasah penyelenggara Riset dan penyelenggara Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan MANPK. Ungkap Wiranto, madrasah ini sejak awal selalu berupaya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama. Menurutnya, toleransi beragama menjadi kebutuhan yang mendesak dalam kehidupan bersama, di tengah kemajemukan suku, ras, bahasa, agama dan budaya, serta tradisi. Lanjutnya, saat ini ada siswa yang menjadi duta moderasi yang mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan, salah satu siswa madrasah ini, yaitu Karang Jimbaran Setyatrisila Kelas X, berhasil meraih medali emas tangkat internasional. Ia berharap pembangunan asrama putri ini, dapat melengkapi asrama putra yang sebelumnya sudah dibangun, serta menunjang prestasi madrasah. dzl
PV6xwI.